Text


Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto saya
saya itu orangnya mungkin agak childish, manja. soalnya anak terakhir dari 3bersaudara. hehehehe :) tapi nda manja" sekali kok.. saya menggunakan behel, rambut panjang (kalau buka jilbab. haha), tinggilah, dan tidak kurus tidak gemuk (kalau menurut saya..) wkwkwkwkwkwk :D sekian sekilas tetntang saya ^_^

Pengikut

RSS

12 Nasihat for all muslimah :)

Ada 12 Nasihat nieh wat all muslimah in the world... Ceile... Hoho... Simak yaouw...
  1. Jauhilah olehmu banyak bicara (yang tidak bermanfaat) dan jagalah lisan dari 'cerewet'. Huaaa... kayaknya susah nieh wat ngilangin kebiasaan yang atu ni... Tu kan cewek banget.. Hehee... Tapi tenang aja... Pasti bisa koq... Cemangkaaaaa!!!!
  2. Bacalah Al-Qur’an Al-Kariem, dan berusahalah agar ia menjadi wirid harianmu, juga berusahalah untuk menghafalkannya. Syeeep... Mudahan bisa terwujud... ^_^
  3. Tidak baik jika kamu membicarakan semua pembicaraan yang telah kamu dengar, sebab yang demikian itu memberi peluang kepadamu untuk jatuh dalam lubang kebohongan. Nah ini dia nih... Kebiasaan yang sulit dihilangkan... Hukz... Pokoke kebiasaan ni harus diilangin... Caiyooooo....
  4. Jauhilah sifat sombong dan bangga diri dengan sesuatu yang bukan milikmu karena untuk pamer dan menyombongkan diri di depan manusia. Wokeh....!!!
  5. Sesungguhnya dzikir kepada Allah memiliki pengaruh yang agung bagi kehidupan ruh, jiwa, badan, dan sosial seorang muslim.
  6. Jika engkau hendak berbicara janganlah engkau agung-agungkan, jangan engkau fasih-fasihkan, dan jangan pula engkau buat-buat, sebab yang demikian itu adalah sifat yang dibenci oleh Rasulullah Shallahu ‘Alaihi wa Sallam.
  7. Hendaklah engkau berteladan kepada Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam , yang senantiasa lebih banyak diam dan berfikir, tidak memperbanyak tertawa apalagi berlebih-lebihan di dalamnya. Yang keseringan ketawa ngakak agak dikurangin yah... Hahaahahaaahaaa... UUUuPPPzzzz... :-b Astagfirullah....
  8. Janganlah sekali-kali memutus pembicaraan orang lain atau membantahnya atau menampakkan pelecehan terhadapnya,tetapi jadilah pendengar yang baik yang mendengarkan pembicaraan orang lain dengan sopan (sebagai tanda budi baikmu),
  9. Waspadalah sepenuhnya dengan sikap mengejek dan merendahkan dialek pembicaraan orang lain, seperti terhadap orang yang kurang lancar bicaranya atau terhadap mereka yang berbicara dengan tersendat-sendat.
  10. Jika engkau mendengar bacaan Al-Qur’an al-Karim, maka hentikan pembicaraanmu apapun masalah yang sedang engkau bicarakan, karena menghormati terhadap kalamullah,
  11. Senantiasa menimbang kata-kata (ucapanmu) sebelum diucapkan oleh lisanmu
  12. Pergunakanlah lisanmu untuk beramar ma’ruf dan nahyu munkar serta untuk berdakwah kepada kebaikan, karena lisan adalah nikmat Allah yang agung yang telah dikaruniakan kepadamu.
Sungguh... Aku akan berusaha untuk itu semua... Semoga berhasil... Caiyooo... Cemangkaaa never die... Hoho...

sumber: http://dechy-is-here.blogspot.com/2009/03/12-nasihat-4-all-muslimah.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KEMULIAAN ISLAM MENURUT AL QURAN..

KEMULIAAN ISLAM MENURUT AL QURAN

Al-?Izzah (Kemuliaan / Kekuatan) Hanyalah Bagi Allah, Rasul-Nya dan Orang-Orang Mukmin

وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَا يَعْلَمُونَ

"Padahal Al-?Izzah (kemuliaan / kekuatan) itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui.? (QS. Al-Munaafiquun: 8)

Kemenangan Islam Atas Agama-Agama Lain

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

? Dia yang mengutuskan RasulNya dengan petunjuk dan agama yang benar(agama Islam), supaya Dia memenangkannya dan meninggikannya atas segala agama yang lain, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai? (QS. At-Taubah: 33)

Mukmin Sebagai Khalifah Di Muka Bumi

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

?Dan Allah telah menjanjikan bagi orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amalan soleh, bahawa Allah akan mengangkat mereka menjadi khalifah di muka bumi, sebagaimana orang-orang dahulu telah menjadi khalifah, dan Allah akan menetapkan agama mereka(Islam) yang diridhainya untuk mereka, dan akan menggantikan ketakutan mereka dengan keamanan. Mereka menyembah Aku dan tidak menyekutukan Aku dengan sesuatu juapun. Barang siapa yang kafir sesudah itu, maka mereka itulah orang yang fasik.? (QS. An-Nur: 55)

Pertolongan Allah kepada Mukminin

حَتَّى إِذَا اسْتَيْئَسَ الرُّسُلُ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ قَدْ كُذِبُوا جَاءَهُمْ نَصْرُنَا فَنُجِّيَ مَنْ نَشَاءُ وَلَا يُرَدُّ بَأْسُنَا عَنِ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِينَ

?Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada para rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang-orang yang Kami kehendaki. Dan tidak dapat ditolak siksa Kami dari pada orang-orang yang berdosa.? (QS. Yusuf: 110)

Hancurnya Rencana Makar Dan Tipu Daya Musuh

وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ

?Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya mereka dan Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya.?( QS. Al Anfal: 30)

KEMULIAAN ISLAM MENURUT AS SUNNAH

Tersebarnya Islam Di Seluruh Dunia

عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ قَالَ، سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: لَيَبْلُغَنَّ هَذَا الْأَمْرُ مَا بَلَغَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَلَا يَتْرُكُ اللَّهُ بَيْتَ مَدَرٍ وَلَا وَبَرٍ إِلَّا أَدْخَلَهُ اللَّهُ هَذَا الدِّينَ بِعِزِّ عَزِيزٍ أَوْ بِذُلِّ ذَلِيلٍ عِزًّا يُعِزُّ اللَّهُ بِهِ الْإِسْلَامَ وَذُلًّا يُذِلُّ اللَّهُ بِهِ الْكُفْرَ.
وَكَانَ تَمِيمٌ الدَّارِيُّ يَقُولُ قَدْ عَرَفْتُ ذَلِكَ فِي أَهْلِ بَيْتِي لَقَدْ أَصَابَ مَنْ أَسْلَمَ مِنْهُمْ الْخَيْرُ وَالشَّرَفُ وَالْعِزُّ وَلَقَدْ أَصَابَ مَنْ كَانَ مِنْهُمْ كَافِرًا الذُّلُّ وَالصَّغَارُ وَالْجِزْيَةُ.

Dari Tamim Ad-Daari ?Radhiallahu ?Anhu berkata, aku telah mendengar Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam bersabda: ?Sesungguhnya, urusan ini (Islam) akan sampai ke mana saja yang sampai oleh malam dan siang. Allah tidak akan meninggalkan sebuah rumahpun daripada penduduk dusun dan kampung melainkan Allah akan memasukkan ke dalamnya agama ini, dengan memuliakan orang yang mulia ataupun dengan menghinakan orang yang hina, yaitu Allah muliakan dengan Islam dan menghinakan dengan kekufuran.?
Berkata Tamim Ad-Daari ?Radhialahu ?Anhu: Aku telah melihat hal itu pada keluargaku. Sungguh yang memeluk Islam diantara mereka mendapat kebaikan, kehormatan dan kemuliaan, dan yang kafir diantara mereka mendapatkan kehinaan, kerendahan dan kewajiban membayar jizyah. (HR. Imam Ahmad dll dengan sanad Sahih)

Kekuasaan Islam Di Timur Dan Barat

" إن الله زوى ( أي جمع و ضم ) لي الأرض ، فرأيت مشارقها و مغاربها و إن أمتي سيبلغ ملكها ما زوي لي منها " . الحديث

Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam bersabda:? Sesungguhnya Allah telah melipatkan bumi bagiku (menghimpunkan dan mengumpulkannya) lalu aku dapat melihat timur dan baratnya. Sesungguhnya kekuasaan umatku akan sampai ke semua tempat bumi yang dilipatkan bagiku..? (HR. Muslim dll)

Kemenangan Muslimin Atas Yahudi

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ، فَيَقْتُلُهُمْ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ، فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوْ الشَّجَرُ، يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ، إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ".

Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam bersabda: ?Tidak akan terjadi kiamat sehingga muslimin memerangi Yahudi. Mereka diperangi oleh muslimin sehingga orang yahudi bersembunyi dibalik batu dan pohon. Batu dan pohon itu berkata: Wahai muslim, wahai hamba Allah, Ini dia yahudi berada dibelakangku, kemarilah dan bunuhlah dia. Melainkan pohon Gharqad. Sesungguhnya ia adalah daripada pohon Yahudi? (HR. Muslim)

Kembalinya Khilafah Di Atas Manhaj Nubuwwah

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَ

Dari Hudzaifah ?Radhiallahu ?Anhu, bahwa Nabi ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam bersabda: ?Akan terjadi zaman kenabian di kalangan kamu sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah untuk terjadi. Kemudian Allah mengangkatkannya (menghilangkannya) ketika Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian terjadi khilafah di atas manhaj kenabian. Maka berlangsunglah ia sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah untuk berlangsung. Kemudian Allah mengangkat ketika Dia mengkehendakinya. Kemudian berlaku pemerintahan raja yang ?menggigit? (dzalim). Maka berlakulah ia sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian Allah megangkatkannya. Kemudian berlaku pemerintahan raja ?paksaan? (tangan besi). Maka berlakulah ia sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian Allah mengangkatkannya ketika Dia mengkehendaki. Kemudian terjadi khilafah di atas manhaj kenabiaan.? Kemudian beliau terdiam. (HR. Imam Ahmad dll dengan sanad Sahih)

BAGAIMANA MERAIH AL?IZZAH (KEMULIAAN)?

Dakwah Islamiyah harus ditata sedemikian rupa sehingga sanggup menghimpun basis kekuatan ummat di segala bidang. Kekuatan ummat yang akan menggentarkan musuh-musuh Allah.

Allah Ta?ala berfirman: ?Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya.? (QS.Al Anfaal:60 )

Maka menjadi kewajiban setiap Muslim untuk membina diri, keluarga dan masyarakatnya agar menjadi basis kekuatan Islam. Manakala setiap pribadi Muslim melakukan upaya ini dengan tekun, tidak kenal menyerah dan terus menerus, insya Allah akan tercetaklah secara nyata basis kekuatan Islam dalam masyarakat sebagai upaya mengembalikan kemuliaan ke tangan Islam.

Peran Pemuda Dalam Perjuangan Dakwah

Dalam rentetan perjalanan sejarah Dakwah Islam yang panjang, pemuda memegang peran penting. Dalam Al-Qur?an sendiri terdapat banyak kisah keberanian pemuda. Ada pemuda Ashabul Kahfi, Musa, Yusuf, Ibrahim, Isa -Alaihimus Salam dan lain-lain.

Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam pun ketika diangkat menjadi rasul berumur 40 tahun. Pengikut beliau juga banyak dari kalangan pemuda. Di antaranya Ali bin Abi Thalib, Usamah bin Zaid, Zubair bin Awwam, dll.

Pemuda gagah berani yang hidupnya didedikasikan hanya bagi kejayaan dan kemuliaan Islam seperti itulah yang sanggup memikul beban dakwah dan bersedia berkorban serta menghadapi berbagai tantangan dengan penuh kesabaran.

Karenanya, apabila kejayaan Islam masa lalu muncul akibat Dakwah Islam yang banyak ditopang Pemuda Islam yang memiliki sifat dan sikap perjuangan gigih, yang sanggup menyisihkan waktu siang dan malam demi kepentingan Islam, maka demikian juga dengan masa depan Islam.

Pemuda menjadi tulang punggung dari kebangkitan itu. Fenomena kembalinya pemuda kepada kehidupan Ajaran Islam, memakmurkan kembali masjid, semaraknya kegiatan keagamaan di kalangan mereka menjadi pertanda baik keberlangsungan proses kebangkitan Islam.

Wahai para Pemuda! Ketahuilah bahwa kamu sekalian bukanlah hidup untuk dirimu sediri dan bukan pula untuk tanah airmu yang kecil. Akan tetapi kamu hidup adalah untuk alam yang besar ini, yakni Dunia Islam. Karena sesungguhnya kamu adalah pemimpin di masa depan, hari depan itu adalah untukmu..

Demikianlah, pemuda Islam harus tampil mengusung dada di garda perjuangan untuk kejayaan Islam wal muslimin.


from: http://www.kajianislam.net/modules/smartsection/item.php?itemid=192

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ketika Para Gadis Muslimah Belajar Dari Kisah Pernikahan Cinderella..

Ketika Para Gadis Muslimah Belajar Dari Kisah Pernikahan Cinderella 

Selasa, 28/12/2010 13:48 WIB


“Rapunzel....lay down your hair...” Ibu tiri Rapunzel memanggil sang putri raja cantik jelita yang dalam kisah film kartun Rapunzel, digambarkan sebagai toko film kartun yang digambarkan berwajah cantik jelita, memiliki tubuh dan wajah yang mempesona serta bergelar putri raja, begitu memukau penonton yang kebanyakan anak-anak perempuan berbagai umur, baik dewasa remaja maupun anak-anak.
Tokoh-tokoh film kartun yang digemari anak-anak perempuan dari dulu hingga sekarang selalu menggambarkan wanita cantik yang lemah gemulai, lembut dan rupawan, cerdas dan cantik, yang menemukan cinta sejati, satu-satunya pria gagah yang menolong sang putri dari kutukan ataupun nasib buruk lainnya dengan mencium lembut bibir sang putri yang digambarkan sebagian awalan dari cinta kasih yang suci dan sejati.
Padahal ciuman pertama yang diperoleh sang putri dari bibir pemuda yang baru dikenalnya jelas adalah bentuk perzinahan karena dilakukan dengan orang lain yang bukan muhrimnya. Namun di dalam kisah film anak-anak, hal tersebut digambarkan sebagai cinta sejati.
Kisah romantika percintaan kaum putri dengan pangeran yang paling terkenal adalah kisah Cinderella yang kehilangan sepatu kaca dan akhirnya menemukan seorang pangeran yang tampan rupawan yang menikahinya dan akhir ceritanya ditutup dengan berdansa dan perkawinan yang bahagia selamanya. Kisah cinta tersebut kemudian dikembangkan dan ditutup dengan akhiran yang menggambarkan pernikahan yang diselenggarakan antara sang putri dengan penolongnya yang akhirnya kisah selesai dengan akhiran happily ever after, akhirnya mereka menikah dan hidup bahagia selamanya.
Gambaran tokoh film kartun Cinderella, Snow White, Rapunzel dan film-film kartun lainnya sungguh sangat meninabobokan kaum wanita yang telah diprogram sejak anak-anak remaja kita dan anak-anak gadis kita masih kecil. Hal yabg digambarkan adalah sebuah kisah percintaan yang sangat romantis dimana sang putri adalah pihak yang lemah yang menunggu datangnya seorang pangeran yang menyuguhkan cinta sejati, dan hidup bahagia selamanya.
Kaum wanita dari kecil dininabobokan kisah percintaan seperti itu, sehingga persiapan bagi para anak gadis kurang dipersiapkan dikalangan umat islam. Seharusnya kita mampu membuat film yang menyuguhkan kisah pernikahan dan walimahan seorang gadis yang digambarkan akan memperoleh lelaki yang baik bila dari kecil mereka taat pada Allah, mampu menjaga dirinya dan menjadi pribadi gadis yang solehah yang pada akhirnya hanya lelaki soleh saja yang mampu untuk menyuntingnya. Dan perjuangan sang gadis dalam memperoleh pangeran hatinya berupa lelaki yang soleh itu, digambarkan dengan ketekunannnya menjaga solat malam, menjaga dirinya dan menjaga serta memperbanyak amalan soleh.
Fenomena yang ada sekarang sangat banyak, anak gadis kita yang dilalaikan dengan kisah-kisah romansa percintaan yahudi, sehingga pada umumnya banyak anak gadis kita yang memuliakan sebuah resepsi pernikahan dengan romansa percintaan picisan yang dikemas dengan nama kisah Cinderela, Rapunzel maupun Snow White yang kemudian berkembang dengan kisah-kisah percintaan di sinetron, dan terakhir romansa percintaan film-film korea yang sangat digandrungi anak gadis jaman sekarang.
Wahai, dimanakah kisah sohabiyah yang mampu menggandeng dan membentuk kisah-kisah percintaan yang islami sehingga gadis-gadis kaum muslimah memiliki contoh bagaimana pernikahan yang akan dilaluinya nanti dilakukan secara islami, tidak hanya sekedar happily ever after (hidup bahagia selamanya), yang penuh khayal dan membuat sang gadis tidak siap dan sangat terkejut ketika menemukan kenyataan yang sesungguhnya dalam kehidupan berumah tangga.

sumber: www.eramuslim.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sholat Dhuha.. :)

hhahahahaa.
mavh.mavh, yg diatas ini sumbernya dari:
www.eramuslim.com :)

Waktu Shalat dhuha

Telah terjadi perbedaan dikalangan fuqaha didalam batasan shalat dhuha secara umum. Jumhur ulama berpendapat bahwa waktu shalat dhuha dimulai dari ketika matahari mulai meninggi hingga sedikit sebelum tergelincir selama belum masuk waktu yang dilarang.
Imam Nawawi didalam “ar Raudhah” mengatakan, "Para sahabat kami (madzhab Syafi’i) berpendapat, waktu shalat dhuha berawal dari terbit matahari dan dianjurkan agar mengakhirkannya hingga ia meninggi.”
Hal itu ditunjukkan oleh riwayat Imam Ahmad dari Abu Murrah ath Thoifi berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam"Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman, 'Wahai anak Adam, janganlah kalian lemah dari melaksanakan empat rakaat dari permulaan siangmu yang akan mencukupkanmu di akhir siangnya." bersabda,
Namun al Adzra’i berpendapat bahwa apa yang dinukil itu dari para sahabatnya (madzhab Syafi’i) itu tedapat catatan, yang terkenal dari pendapat pertama mereka “yaitu pendapat jumhur” (al Mausu’ah al Fiqhiyah juz II hal 9730)
Dengan demikian waktu shalat dhuha dimulai kira-kira sejak maahari mulai naik kira-kira sepenggalah hingga sedikit sebelum masuknya waktu zhuhur atau sekitar 15 menit setelah waktu syuruq hingga 15 menit sebelum masuk waktu zhuhur.
Jumlah Rakaat Shalat Dhuha
Adapun tentang rakaatnya maka tidak ada perbedaan dikalangan fuqaha yang mengatakan sunnahnya shalat dhuha berpendapat bahwa paling sedikit rakaat shalat dhuha adalah dua rakaat.
Diriwayatkan dari Abu Dzarr bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Setiap pagi dari persendian masing-masing kalian ada sedekahnya, setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, dan setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir sedekah, setiap amar ma'ruf nahi munkar sedekah, dan semuanya itu tercukupi dengan dua rakaat dhuha."
Namun terjadi perbedaan dikalangan mereka tentang maksimal rakaatnya :
Para ulama Maliki dan Hambali berpendapat bahwa maksimal rakaat shalat dhuha adalah delapan rakaat berdasarkan riwayat Ummu Hani’ bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah memasuki rumahnya pada saat penaklukan Makkah, kemudian Beliau shallallahu 'alaihi wasallam shalat delapan raka'at" seraya menjelaskan, "Aku belum pernah sekalipun melihat Beliau melaksanakan shalat yang lebih ringan dari pada saat itu, namun Beliau tetap menyempurnakan ruku' dan sujudnya."
Para ulama Maliki ini juga menegaskan makruh melebihkan dari delapan rakaat jika seseorang meniatkan shalat dhuha bukan niat sunnah mutlak. Mereka juga menyebutkan bahwa yang paling moderat dari shalat dhuha adalah enam rakaat.
Sedangkan para ulama Hanafi dan Syafi’i —pendapat yang marjuh— serta Ahmad —dalam satu riwayat darinya— bahwa maksimal dari shalat dhuhah adalah dua belas rakaat, berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh at Tirmidzi dan an Nasa’I dengan sanadnya yang didalamnya terdapat kelemahan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, ”Barangsiapa yang melaksanakan shalat dhuha sebanyak dua belas rakaat maka Allah (akan) membangunkan baginya istana dari emas di surga.” Ibnu Abidin menukil dari “Syarh al Maniyah” dan menegaskan bahwa hadits lemah bisa diamalkan didalam perkara-perkara keutamaan.
Al Hashkafi dari kalangan Hanafi menukil dari ‘adz Dzakha’ir al Asyraqiyah” menyebutkan bahwa yang moderat adalah delapan rakaat dan inilah yang paling utama, berdasarkan perbuatan dan perkataan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedangkan tentang maksimalnya hanyalah melalui perkataaan beliau shallallahu 'alaihi wasallam saja.
Adapun dikalangan para ulama Syafi’i telah terjadi perbedaan didalam berbagai ungkapan mereka tentang maksimal rakaat shalat dhuha. Imam Nawawi didalam “al Minhaj” menyebutkan bahwa maksimalnya adalah dua belas rakaat sementara dia menyalahinya didalam kitab “Syarh al Muhadzab”, dia menyebutkan dari kebanyakan ulama bahwa maksimal adalah delapan rakaat. Beliau menyebutkan juga didalam “Raudhah ath Thalibin” bahwa yang paling utama adalah delapan rakaat sedangkan maksimalnya adalah dua belas rakaat dengan mengucapkan salam di setiap dua rakaat.” (al Mausu’ah al Fiqhiyah juz II hal 9730 – 9731)
Doa Khusus Pada Shalat Dhuha
Tidak ada doa-doa khusus pada shala dhuha. Dibolehkan bagi setiap muslim untuk berdoa dengan doa-doa yang dikehendakinya selama tidak ada dosa didalamnya dan memutuskan silaturahim baik doa-doa yang matsur dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam atau doa-doa yang mudah bagi dirinya. Akan tetapi doa yang matsur lebih utama jika ia hafal. (Markaz al Fatwa No. 65406)

Shalat Isyraq
Para ulama menyamakan antara shalat isyraq dengan shalat dhuha. Meksipun ada yang sedikit membedakan diantara keduanya yaitu jika shalat itu dikerjakan diawal waktu yaitu ketika matahari mulai terangkat kira-kira sepenggalah maka ia disebut shalat isyraq sedangkan jika dikerjakan di tengah-tengah atau akhir waktu maka ia disebut shalat dhuha.
Wallahu A’lam 

ni sumbernya dari:
www.eramuslim.com again :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sholat Batal Saat Berada Ditengah Jamaah Sholat. hehe

Buang Angin dan Melintasi Shaff Makmum

Keluar angin (kentut) membatalkan shalat orang yang tengah melaksanakannya karena diantara syarat sah shalat adalah suci dari hadats, berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah tidak menerima shalat salah seorang diantara kalian jika berhadas hingga ia berwudhu."
Diwajibkan baginya untuk mengulang wudhunya. Dan jika dirinya sebagai makmum dalam shalat berjamaah maka tidak mengapa baginya untuk menerobos barisan makmum yang ada untuk pergi ke tempat wudhu dan mengulang wudhunya lalu kembali melaksanakan shalat. Hal itu dikarenakan tidaklah dianjurkan bagi para makmum untuk mengambil sutroh (pembatas shalatnya) dan cukuplah bagi mereka sutroh imam, sebagaimana dikatakan oleh kebanyakan ulama. (baca : Sutroh)
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ibnu Abbas dia berkata, "Aku pernah datang kepada Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam, dengan mengendarai keledai betina, ketika itu aku hampir baligh. Waktu itu Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam sedang mengimami shalat orang banyak di Mina. Lalu aku lewat di muka shaf, lalu aku turun, lalu aku mengirim pergi keledai betina tersebut untuk merumput. Kemudian aku masuk ke dalam shaf; ternyata tidak ada seorang pun yang menegurku atas tindakanku yang demikian itu."
Diriwayatkan oleh Imam at Tirmidzi dari Musa bin Thalhah dari Ayahnya ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian telah meletakkan (sesuatu) semisal pelana kuda di depannya, setelah itu ia tidak perlu memperdulikan siapa yang lewat di belakangnya." Ia berkata; "Dalam bab ini juga ada riwayat dari Abu Hurairah, Sahl bin Abu Hatsmah, Ibnu Umar, Sabrah bin Ma'bad Al Juhani, Abu Juhaifah dan 'Aisyah." Abu Isa berkata; "Hadits Thalhah derajatnya hasan shahih. Para ahli ilmu mengamalkan hadits ini, mereka berkata; "Sutrah (pembatas) imam adalah sutrah untuk orang-orang yang dibelakangnya."

Hukum Menahan Buang Angin Saat Shalat

Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Aisyah berkata,”Aku mendengar Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam, bersabda 'Tidak sempurna shalat seseorang apabila makanan yang telah dihidangkan, atau apabila dia menahan buang air besar atau kecil'."
Hadits tersebut berisi larangan bagi seorang yang hendak melaksanakan shalat sementara dirinya menahan buang air kecil atau besar, termasuk didalamnya adalah menahan angin. Jika hal itu terjadi sebelum shalat dimulai maka hendaklah dia menunaikan hajatnya terlebih dahulu baru kemudian shalat agar tidak mengganggu kekhusyu’annya ketika shalat.
Apabila menahan buang air kecil, air besar atau angin terjadi ketika shalat maka hal itu tidaklah membatalkan shalatnya dan shalatnya tetaplah sah meski hal itu dimakruhkan. Didalam kitab “al Majmu’” disebutkan bahwa jumhur ulama mengatakan,”Sah shalat orang yang menahan buang air kecil dan besar.” Imam Nawawi mengatakan,”Makruh bagi seorang yang shalat sambil menahan buang air kecil, air besar, angin, dihadapan makanan atau minuman sementara dirinya menginginkan hal itu berdasarkan hadits Aisyah diatas.”
Wallahu A’lam

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS